Pelatihan Online Free PT. JLEBB INTI KARAKTER
Pelatihan Online Free
PT. JLEBB INTI KARAKTER
Bagaimana cara mengendalikan PIKIRAN dan PERASAAN?
بسم الله الرحمن الرحيم
Anda bukanlah Pikiran dan bukan pula Perasaan. Anda adalah yang mengendalikan Pikiran dan Perasaan Anda. Jika Anda tak berusaha mengendalikan mereka berdua, maka mereka berdua yang akan mengendalikan Anda.
Anda adalah jiwa yang murni. Kemurnian Anda dikawal oleh Allah melalui Ruh yang ditiupkan-Nya ke jiwa dan tubuh Anda.
Jiwa Anda memiliki 2 Asisten yang sangat Rajin bekerja, Asisten itu bernama Pikiran dan Perasaan. Anda tak kasih mereka perintah pun, mereka berdua terus saja bekerjasama memproyeksikan atau mempersepsikan sesuatu tentang banyak hal yang ada di sekitar Anda.
Itu sebabnya, Anda bukanlah yang Anda pikirkan, dan Anda bukanlah pula yang Anda rasakan. Anda adalah Khalifah, Anda adalah Leader bagi Pikiran dan Perasaan Anda.
Namun jika Anda malas menjadi Leader, maka tentu saja kedua asisten Anda tersebut akan mulai kurang ajar kepada Anda, bahkan mulai sering mengendalikan Anda. Ciri seseorang sudah dikendalikan oleh Pikiran dan Perasaan adalah ia menjadi sering baper dan bapik.
Jika pikiran dan perasaan sudah kompak bersepakat mengendalikan Anda maka hidup Anda akan dipenuhi dengan delusi. Anda akhirnya akan sulit membedakan mana fakta dan mana maya, maka kenyataan dan mana khayalan, mana Mimpi dan mana Realita. Anda akan kehilangan jati diri sejati dan orientasi hidup yang benar. Anda akhirnya menganggap dan meyakini bahwa saya adalah apa yang saya pikirkan dan apa yang saya rasakan. Gazwat!
👤 Nah apakah ada cara yang praktis agar seseorang bisa mengendalikan kedua asistennya? 🎯
Awalnya, hampir bisa dipastikan bahwa Anda akan kesulitan untuk mengendalikan keduanya sekaligus, sebagaimana Anda pun tak kan mudah menangkap dua kelinci sekaligus, sebab mereka berlari ke arah yang berbeda. Itu sebabnya Anda harus pilih salah satu yang paling ta’at kepada Anda di antara keduanya, sebagai prioritas yang akan Anda kendalikan.
Ya, Pikiranlah yang lebih patuh untuk diatur dan disuruh. Perasaan terlalu sering kabur dan lepas tanggung jawab dari tugasnya. Maka, kendalikanlah pikiran Anda terlebih dahulu, dan biarkan nanti si Pikiran yang pelan-pelan akan menasehati Perasaan Anda melalui proses “coaching”.
Begitulah sifat perasaan, ketika pikiran sudah mulai mengakui kesalahan diri, seringkali si perasaan masih bandel lalu memberontak. Tapi karena si Perasaan tak punya teman dekat lain selain dari Pikiran, maka lama kelamaan si Perasaan pun akan join dengan si Pikiran, dan mulai menerima kenyataan yang ada.
🗣 Lalu bagaimana cara mengendalikan Pikiran dan Perasaan Anda? 🎯
1. Sadari bahwa Anda adalah Pemimpin bagi keduanya. Sadari bahwa Anda bukan mereka, tapi mereka itu tanggung jawab Anda.
2. Lalu ketika si Pikiran sedang berpikir maka Sadarilah bahwa itu adalah asisten Anda yang sedang membantu Anda dalam menyimpulkan sesuatu. Bukan Anda yang sedang berpikir, tapi pikiran Anda lah yang sedang berpikir dalam rangka menjalankan tugas dari Anda.
3. Ketika perasaan Anda tidak nyaman, maka perintahkan si pikiran untuk menasehati si Perasaan dengan cara bertanya : “Hai Perasaan, apa sih yang membuat kamu merasa tidak nyaman?”, Setelah dijawab oleh si Perasaan maka galilah terus dengan pertanyaan yang lebih dalam, misalkan : “Mengapa hal tersebut membuat kamu tidak nyaman?”. Lanjut lagi dengan pertanyaan: “Lalu memangnya apa sih yang bisa membuatmu menjadi nyaman?”, lanjut lagi, “Bagaimana langkah-langkah konkritnya agar kamu benar-benar menjadi nyaman?”. Lanjut lagi, “Apakah hal itu memang pantas untuk diperjuangkan?”. Nah teruslah bertanya sampai si Perasaan tidak punya alasan lagi untuk menjadi tidak nyaman.
4. Nah, tugas Anda cukup mengamati dialog proses coaching antara kedua asisten Anda tersebut. Nikmati saja, jangan terlalu terlibat. Amati, tonton, do’akan mereka, lalu Anda serahkan hasilnya kepada Allah. Ingat yaa, amati dan jangan sampai terlibat menjadi salah satu pendukung dari keduanya. Setelah Anda amati, maka ketika pikiran dan perasaan sudah kompak bersepakat, segeralah buat keputusan dan tindakan nyata.
Akhirnya, kualitas diri Anda tidak hanya ditentukan dari sejauh mana Anda berpikir atau sedalam apa Anda merasakan sesuatu, tapi kualitas diri Anda ditentukan dari pikiran dan perasaan apa yang Anda Pilih untuk Anda jadikan aksi yang nyata di kehidupan ini.
Hidup adalah Pilihan. Anda boleh memilih untuk menderita atau bahagia, itu murni pilihan Anda. Tak satu orang pun yang bisa menyakiti hati Anda, kecuali Anda izinkan. Anda sakit hati bukan karena disakiti, tapi karena Anda memilih untuk merasa sakit hati. Maka, jika kesadaran Anda berfungsi baik, pilihlah untuk memaafkan dan berlapang dada. Selamat Menjadi Manusia Sadar.
Salam Jlebb
KZ
www.jlebb.com
🙏 Nb : Info Pelatihan Online JLEBB via Zoom, ada yang Free dan ada yang berbayar
InsyaaAllaah :
1. Natural Luck Factors, Mengandung Keberkahan, Mengundang keberuntungan, Jum’at, 5 Juni 2020, 15.50 s.d 17.20. Kuota terbatas 95 orang.
“Free* Dengan syarat bantu share artikel ini minimal ke 3 WA grup atau ke 15 orang WA japri.
2. ABATAR The Six Elements, Mengukur Determinasi, Mengukir Solusi, Sabtu 6 Juni 2020, 09.00 s.d. 11.30, peserta terbatas 33 orang. 100K.
3. HOLISTIC CONNECTION, Seven Qualities of Human Desire, Ahad 7 Juni 2020, 09.00 s.d. 11.30, peserta terbatas 33 orang. 100K.
4. Terapi Spirit Napas, Pola Dahsyat agar Hidup Lebih Nikmat dan Sehat, Sabtu, 13 Juni 2020, 09.00 s.d 11.00. Kuota terbatas 95 orang. “Free* Dengan syarat menyusul, akan dikabari setelah tanggal 7 Juni.